Ce que le jour doit à la nuit

Di Aljazair pada tahun 1930-an, seorang bocah bernama Younes dikirim untuk tinggal bersama pamannya di Oran. Di kota pesisir itu ia diberi nama baru, Jonas, dan harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang asing baginya. Perubahan nama dan tempat menandai awal pencarian identitas yang rumit, ketika kenyataan kolonial dan tradisi keluarga saling berbenturan.

Jonas tumbuh bersama sekelompok pemuda dari Rio Salado, menemukan persahabatan yang kuat dan dinamika kelompok yang penuh gairah. Di antara mereka ada Emilie, gadis yang memikat hati hampir setiap anggota geng; kecantikannya menjadi pusat perhatian dan sumber kecemburuan. Hubungan Jonas dan Emilie berkembang pelan namun intens, membawa harapan dan kebahagiaan di tengah kehidupan yang penuh ketidakpastian.

Namun kebahagiaan itu tak bertahan lama; konflik sosial dan politik yang bergolak di negeri itu mulai merobek kehidupan sehari-hari. Ketegangan antara komunitas, bayang-bayang perang, dan pilihan-pilihan sulit memaksa Jonas menghadapi dilema tentang cinta, kesetiaan, dan akar identitasnya. Cinta yang tulus diuji oleh kekerasan sejarah, membuat perjalanan Jonas menjadi kisah pertumbuhan yang pahit namun mendalam.

Film ini menampilkan perpaduan antara romansa pribadi dan pergolakan kolektif, menggambarkan bagaimana sejarah bisa mengubah takdir individu. Lewat suasana Oran yang bercampur nostalgia dan konflik, cerita Jonas dan Emilie menjadi cermin perjuangan identitas, pengorbanan, dan kenangan yang tak mudah dilupakan.