Tea with Mussolini

Tea with Mussolini (1999) berlatar Italia fasis pada 1930-an, mengikuti Luca, seorang remaja yang baru kehilangan ibunya dan dikirim oleh ayahnya yang acuh ke rumah Mary Wallace, seorang ekspatriat Inggris. Mary bersama kelompok wanita terpelajar—seniman Arabella, janda muda Elsa, dan arkeolog Georgie—mengasuh dan melindungi Luca dengan gaya santun namun tegas, melanjutkan kehidupan yang penuh kebiasaan, kebudayaan, dan humor halus.

Ketenangan mereka terguncang ketika Sekutu menyatakan perang terhadap rezim Mussolini; ketegangan politik menyusup ke dalam rumah mereka dan memaksa setiap karakter menghadapi pilihan moral, keberanian, dan solidaritas. Film ini menggabungkan nuansa hangat, lucu, dan penuh haru dalam kisah coming-of-age serta persahabatan lintas budaya, menunjukkan bagaimana cinta, seni, dan kecermatan perempuan-perempuan itu membantu seorang anak menemukan identitasnya di tengah kekacauan sejarah.