Leila, yang telah menghabiskan hidupnya merawat orang tua dan empat saudara laki-lakinya, berada di tengah keluarga yang sering berkonflik dan tercekik oleh utang di bawah tekanan sanksi ekonomi. Perselisihan batin, ambisi untuk mencari kehidupan lebih baik di luar negeri, dan skema pragmatis demi kelangsungan hidup menimbulkan konflik moral yang menekan setiap anggota keluarga. Dalam realitas yang keras, pengorbanan Leila terasa tak bertepi: ia menjadi penopang emosional dan finansial, sekaligus saksi ketidakadilan dan kebohongan yang menggerogoti ikatan keluarga.
Film ini menyajikan drama keluarga yang intens dan tajam, dengan campuran ironi dan kepedihan yang menyorot dampak sistemik terhadap kehidupan sehari-hari. Lewat karakter yang kompleks dan adegan-adegan panjang yang menuntut, penonton diajak memahami bagaimana tekanan ekonomi, patriarki, dan ambisi individu dapat merusak sekaligus menguji kesetiaan. Akhirnya, kisah ini menggugat konsep tanggung jawab keluarga dan kebebasan pribadi, meninggalkan kesan emosional yang mendalam.