Film ini menampilkan percakapan terbuka antara pria dan wanita kulit hitam lajang yang mengeksplorasi dunia kencan di Atlanta—dari jebakan hingga peluang yang muncul di tengah komunitasnya. Enam stereotip berbeda diwujudkan oleh individu-individu yang duduk bersama, masing-masing membawa harapan, kekecewaan, dan pandangan yang unik tentang apa arti hubungan di kota besar itu. Suasana bergeser antara humor, ketegangan, dan kejujuran saat mereka mengurai ekspektasi yang seringkali tak realistis serta tekanan sosial yang memengaruhi pilihan asmara.
Dialognya dibiarkan terbuka, memberi ruang bagi pertanyaan tanpa jawaban pasti dan refleksi tentang identitas, norma gender, dan dinamika kelas. Alih-alih menawarkan solusi tunggal, film ini mengajak penonton melihat kompleksitas kencan modern melalui perspektif yang intim dan personal, menyoroti bagaimana stereotip dan harapan dapat membentuk—atau merusak—peluang koneksi sejati.